Saturday, April 11, 2009

The Wednesday Letter



Novel karya Jason F. Wright yang berjudul The Wednesday Letter. Pertama kali ngeliat novel ini, yang terpikir adalah bentuknya..seperti amplop berwarna merah. Trus pas dibuka, dibagian akhir novel ada amplop beneran yang isinya surat! Kata temen gw, itu suratnya dibaca terakhir..yaudah, gw langsung baca novelnya dari awal.

Hal yang unik dari sang penulis, imajinasinya untuk menceritakan seorang suami yang begitu mencintai istrinya sampai ia memutuskan untuk selalu menulis surat pada istrinya sekali setiap minggu, dihari rabu. Kebiasaan ini dimulai dimalam pernikahan mereka sampai akhirnya ia meninggal dunia, jadi ada ribuan surat yang ia tulis untuk sang isti selama kurang lebih 39th pernikahan mereka. So sweet kan….

Jadi pengen punya suami yang selalu ngasi surat setiap minggunya…hehe.

Di bab-bab awal, jujur gw ngerasa bosen karena disitu blum ada konflik. Inti ceritanya ada suami istri, Jack n Laurel. Jack, sang suami mengidap kanker otak yang sudah tidak dapat disembuhkan dan divonis meninggal dalam waktu 3 bulan. Istrinya, Laurel, sehat wal afiat. Namun, takdir berkata lain. Pada sutau malam, Laurel meninggal karena serangan stroke. Jack berusaha membantun istrinya tidak sanggup berdiri atau berteriak lebih kencang untuk meminta pertolongan sehingga nyawa Laurel tak tertolong lagi. Hilang sudah belahan jiwa Jack, dalam kesedihannya ia menulis surat kemudian ia berbaring memeluk istrinya dan ia juga menghembuskan nafas terakhirnya.
Konflik dimulai dengan ditemukannya surat-surat Jack untuk Laurel. Dari surat itu, anak-anak mereka mendapatkan petunjuk tentang rahasi keluarga.

Apa rahasianya?
Baca sendiri aja y..hehe

Buat kalian yanh suka novel-novel bergenre romantis. Novel ini cocok dijadikan bacaan..

Angels and Demons



Angels and Demons, Malaikat dan Iblis. Buku kedua dari Dan Brown yang gw baca. Menurut informasi yang gw dapet, buku Angels and Demons adalah buku kedua Dan Brown.Buku ini bercerita tentang pertentangan antara agama dan ilmu pengtahuan. Ada beberapa ilmuwan yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan agama saling berhubungan, sedangkan ilmuwan lain berpendapat tidak. (bagaimana menurut kalian?)
Bermula dari perjalanan Robert Langdon dalam memecahkan suatu kasus pembunuhan. Leonardo Vettra seorang fisikawan dari lembaga riset CERN dibunuh di laboratoriumnya. Leonardo dibunuh secara keji dan pada bagian dadanya tercap suatu symbol. Siimbol tersebut diduga berasal dari kelompok kuno yang bernama Illuminati. Di Laboratorium CERN Illuminati juga mencuri zat antimateri yang bisa berubah menjadi bom dahsyat. Kelompok Illuminati meletakkan bom antimateri curian di Vatikan City.
Di Vatikan sendiri, berkumpul para kardinal dari seluruh dunia untuk memilih Paus baru sebagai pengganti Paus lama yang meninggal dunia (conclave). Saat pemilihan akan dilaksanakan, diperoleh kabar, empat kardinal calon kuat Paus yang baru (preferitti) telah diculik dan akan dibunuh satu per satu tiap satu jam dimulai dari jam 8.00 malam di tempat-tempat umum di Roma.
Dengan pengetahuannya sebagai ahli sejarah dan ahli simbol-simbol kuno, Langdon ditemani Vittoria berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Vatikan dan para kardinal.
Berhasilkah Langdon memecahkan kasus pembunuhan ini? Dan apakah benar kelompok Illuminati berada dibelakang kasus ini?

Sesuatu yang berbeda dari buku ini adalah pada halaman awal kita disuguhkan peta Vatican City. Hal ini memudahkan kita melihat lokasi-lokasi yang ada dalam buku.
Di bab-bab awal akan dibahas tentang antimateri. Jujur gw ga ngerti pas Dan Brown ngebahas ini. Isinya fisika banget. Imajinasi gw ga nyampe kesitu.hehehe.

Oia, sekedar info aja lembaga riset CERN itu bener-bener ada lho! Terletak di perbatasan antara Perancis dan Swiss, persis di sebelah barat Jenewa.

Selain memiliki latar belakang dan tokoh yang sama, banyak pula hal lain yang sama. Contohnya seperti dalam buku Da Vinci Code, buku ini juga mengajak kita berpetualang, tapi kali ini berpetualang mengelilingi Vatican City. Di postingan gw sebelumnya, gw bilang Da Vinci Code itu upredictable, begitu juga di Angels and Demons. orang yang gw sangka baik ternyata jahat, begitu juga sebaliknya, orang yang gw sangka jahat ternyata baik.

Jadi dari dua karya Dan Brown, kita diajarkan “Don’t juge the book by it’s cover”.

Bagi kalian yang udah baca Da Vinci Code, baca juga Angel and Demons. Gak kalah serunya koq!!